Langsung ke konten utama

Belajar Menulis, Kala itu


Ini tulisanku sewaktu belajar menulis di Forum Lingkar Pena Pekanbaru. Hihihihi yang tertinggal hanya penggalannya saja. yah setidaknya bakal jadi kenangan :)  
----------------------------------------
Pasword: Kartu ATM, Ember, Hujan, Buah Jambu, Motor, Rumah Tua

Rinai HUJAN turun perlahan membasahi bumi, entahla pikirnaku berkecamuk didalam hati seakan akan HUJAN kali ini tak mampu membendung amarahku, kulirik jam yang berada ditangan kananku sudah menunjukan pukul enam sore. Aku terpaksa harus berteduh didalam RUMAH TUA yang mengerikan ini.
Entah kenapa aku bisa terdampar disini, hanya karena sebuah janji yang harus aku tepati bersama dua rekanku untuk bertemu disimpang RUMAH TUA ini, mereka sampai saat ini tak kunjung jua datang. Padahal aku sudah hampir sejam menunggu mereka, rinai ini tak jua kunjung henti. 


Disamping rumah tua ini terdapat pohon jambu, BUAH JAMBU ini banyak berserakan dan daunnya yang gugur menandakan bahwa tidak ada seorang pun yang datang untuk membersihkan rumah ini, ataupun hanya sekedar mengambil buahnya saja. 

Aku memilih duduk dan bersandar di teras RUMAH TUA ini, aku memarkiran MOTOR ku tepat didepan halaman teras trumah ini. Dari pada bengong untuk menunggu hujan ini berhenti aku memilih membaca buku, kuraba-raba isi yang ada didalam tasku. Tanpa senagaja aku menjatuhkan kartu ATM yang baru saja aku ambil dari bank. Aku bolak balik ATM tersebut dan mengamati huruf demi huruf yang ada didalah ATM tersebut. 

Ada rasa geli yang timbul saat hendak membuat kartu ATM tersebut, mh,,sudahla ujarku dalam hati. Sudah hampir sejam lamanya aku duduk didepan rumah tua ini namun teman yang ku tunggu tak jua datang,

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tumbuhan Sebagai Indikator Dalam Pencemaran Lingkungan

  foto: Internet Tumbuhan dapat digunakan sebagai indikator dalam pencemaran lingkungan, hal ini berkaitan erat dengan ekosistem yang ada disuatu kawasan tersebut. Dan pertumbuhan dari tanaman ini dipengaruhi langsung oleh lingkungan, tumbuhan akan dapat hidup dengan baik apabila kondisi pada kawasan tersebut menguntungkan. Suatu komunitas tumbuhan dapat berperan sebagai pengukur kondisi lingkungan tempat tumbuhnya, disebut indikator biologi atau bioindikator dengan kata lain dapat disebut juga dengan tumbuhan indikator.

Ramin-Ramin Itu Telanjang Berdiri

Catatan Perjalanan April 2012 Ramin-ramin itu telanjang berdiri. Ramin ini berada di kawasan konsesi HTI PT. SRL Ini adalah perjalanan saya dengan teman-teman jurnalis Pekanbaru bersama Eye on the Forest (EoF) menelusuri Ramin di Pulau Rupat. EoF ini merupakan lembaga koalisi LSM Lingkungan di Riau, Sumatera: WALHI Riau, Jikalahari (Jaringan Penyelamat Hutan Riau) dan WWF-Indonesia Program Riau. Ya perjalanan kami menuju Pulau Rupat untuk melihat secara langsung keberadaan pohon Ramin yang katanya hampir mengalami ‘kepunahan.’

Pembukaan Panen Raya Nusantara Disambut Meriah Oleh Pengunjung

·          Panen Raya Nusantara Mewujudkan Keadilan Ekonomi Komunitas Berkelanjutan.   foto via @borneoclimate Pembukaan panen raya nusantara diawali dengan pemotongan pita oleh bapak Deputi II Bidang Produksi Kementrian Koperasi Dan UKM, I Wayan Dipta disambut meriah dengan tarian yang dibawakan oleh masyarakat adat suku Papua dengan kolaborasi music dari Kesepuhan Badui. Dalam sambutan pembukaannya Wayan menyatakan bahwa ia sangat senang sekali diundang dalam acara Panen Raya Nusantara (Parara). Sebab visi dan misi dari bidang Produksi Kementrian Koperasi Dan UKM dengan Parara sangat sejalan. “Saat ini Kementrian Koperasi melalui UKM memiliki program memberdayakan produk-produk local dalam negeri agar dapat bersaing dengan produk-produk luar negeri yang masuk kedalam negeri. Dengan adanya panen raya nusantara ini dapat kita kembangkan dengan kuat produk-produk local yang berkualitas,” ujar Wayan