- Catatan Perjalanan April 2012
Ramin-ramin itu telanjang berdiri. Ramin ini berada di kawasan konsesi HTI PT. SRL |
Ini adalah perjalanan
saya dengan teman-teman jurnalis Pekanbaru bersama Eye on the Forest (EoF) menelusuri Ramin di Pulau Rupat. EoF
ini merupakan lembaga koalisi LSM Lingkungan
di Riau, Sumatera: WALHI Riau, Jikalahari (Jaringan Penyelamat Hutan Riau) dan
WWF-Indonesia Program Riau. Ya perjalanan kami menuju Pulau Rupat untuk melihat
secara langsung keberadaan pohon Ramin yang katanya hampir mengalami
‘kepunahan.’
Awalnya
saya tidak ingin mengikuti tur tersebut, namun mendengar kata Ramin timbul niat
saya untuk melihat secara langsung pohon ramin itu seperti apa dan bagaimana
dengan kondisinya sekarang. Benarkah Ramin-ramin itu akan Punah?
Yuk simak
perjalanan saya….
Ramin (Gonystylus bancanus ) merupakan tanaman rawa, penghasil kayu yang ada di wilayah
Indonesia khususnya di Kalimantan
dan Sumatera.
Habitan ramin adalah pada daerah
gambut dengan iklim tropis. Dataran
yang tepat untuk tumbuh adalah dataran rendah, rawa atau campuran antara daerah
gambut dan rawa. Tanman ini
banyak tumbuh di hutan tropis serta hutan rawa air tawar pada dataran rendah.
Awal keberangaktan saya untuk menuju Rupat ini dimulai dengan
menggunakan Travel hingga menuju kota Dumai. Dari Dumai kami memulai perjalanan
menuju Rupat dengan menggunakan Speedboat, sehari perjalanan membuat kami
begitu teramat letih. Tentu kami mesti beristirahat terlebih dahulu.
Dengan menggunakan
kendaraan bermotor kami menyelusuri jalan-jalan untuk menuju titik-titik letak
pertumbuhan pohon Ramin ini pada pagi harinya. Perjalanan tidak semulus yang
teman-teman bayangkan, bermotor ditengah lahan gambut dengan jalan setapaknya
yang lumayan terbuka membuat punggung, lutut, betis sakit-sakit semua (pulang
dari perjalanan trip saya kudu datangi panti pijit)
Sampailah kami pada
satu titik kawasan. (ow… may god itu adalah kumpulan Ramin) disana kami melihat
sekumpulan ramin (tidak terlalu banyak siih) sayang Ramin-Ramin yang tumbuh itu
kini telanjang berdiri.
Bersama teman-teman Jurnalis mencari Ramin di Pulau Rupat |
Memang Pohon Ramin Itu
Pohon Apasih, Segitunya di Omongin?
Ramin merupakan tanaman
berkayu, ramin telah sejak lama
dikenal sebagai penghasil produk kayu komersial dan memiliki harga jual yang
cukup mahal sehingga digolongkan dalam kategori kayu indah. Penampakan fisik
jenis ramin yang bertekstur halus membuat jenis ini cukup digemari di pasar
kayu Internasional. Harga jual dari produk jadi kayu ramin di pasar
Internasional hingga saat ini telah mencapai US $ 1.000 per meter kubik.
Produk yang dihasilkan umumnya berbentuk kayu olahan (sawn timber),
produk setengah jadi (moulding, dowels)
dan produk jadi (furniture,window blinds, snooker cues). Negara
pengimpor jenis kayu ini antara lain Italia, Amerika Serikat, Taiwan, Jepang,
China, dan Inggris
IUCN (International Union for Conservation and Nature) dimasukkan ramin
ke dalam golongan tumbuhan langka. Hal ini disebabkan populasinya di alam
sangat menurun tajam dan terancam kepunahan. Pelarangan ekspor kayu ramin
melalui Keputusan Menteri Kehutanan No 1613-KPTS-IV/2001 juga merupakan upaya
penyelamatan jenis pohon tersebut yang pada tahun 2004 telah dimasukkan ke
dalam CITES Appendix II.
Efek Ramin yang tak memiliki "teman-temannya" |
Lalu hubungan Ramin
dengan EoF dan Teman-teman Jurnalis Apa?
EoF mengajak kami untuk melihat langsung keberadaan ramin
di pulau Rupat, hal ini dilatarbelakangi oleh adanya temuan tim Investigasi
oleh EoF pada tahun 2010. Mereka menemunkan adanya penebangan ramin di pulau
ini.
Dan hubungannya dengan jurnalis?
Mereka ingin
memperlihatkan kondisi ramin apakah masih menemukan ramin yang ditebang? Alhasil
tentusaja kami cukup ternganga dengan adanya temuan terbaru ini. Yupi…. Seperti
yang saya bilang tadi mereka telanjang berdiri.
Istirahat dulu karena haus dan kepanasan (dan sedikit meluruskan pinggang) |
Lah kok bisa ramin itu
telanjang berdiri?
Tau tidak sih, Ramin itu tidak bisa hidup jika tidak ada tanaman lain yang tumbuh disekitarnya loh? (hah kok bisa sih?) yaaaap.
Pohon Ramin termasuk jenis yang memiliki kecenderungan hidup mengelompok dengan sebaran terbatas. Dan ramin tidak dapat tumbuh dengan sempurna jika tumbuhan lain tidak tumbuh disekelilingnya, hal ini dikarenakan turunnya permukaan air dalam tanah karena ramin disini tumbuhnya diatas tanah rawa (gambut) sehingga akar dari pohon ramin akan kesulitan menjangkau air. (ha beruntung rasanya masih ingat pelajaran tentang tanah gambut #efekjadi Mahasiswa pertanian)
Tegakan Ramin yang masih berdiri namun sebenarnya "mereka" dalam keadaan kritis |
Lah-lah itu berartikan
mereka telah melakukan kejahatan?
Yupi….. mungkin
kira-kira begitu, sebab kita ketahui Ramin itu merupakan Jenis tanaman yang
dilindungi.
Trus,,,, kelanjutannya????
Ha... kelanjutannya besok-besok ajah yaah sampai disini dolo nulis catatannya, saya mau bobok dolo. see you :)
#SemogaMenjadiKenanganYangIndah
Komentar
Posting Komentar