Langsung ke konten utama

Surat Untuk Mu Nak

Terharu membaca Surat yang satu ini,,, untuk putrinya yang tercinta.
ini juga untukmu sya,,,(sya yang masih didalam perut Bunda. walau kami belum tau kau berkelamin apa. Yang jelas diumur mu yang 5 bulan diperut bunda, kami mendoakan kamu sama seperti ini.  :)

-----

Sebuah surat ditulis oleh Dr. Kelly Flanigan untuk anak perempuannya. Berharap surat tersebut akan dibaca oleh anaknya saat ia dewasa kelak.

Sebenarnya hal itu dilakukan Dr. Kelly karena gemas saja membaca tips-tips percintaan jaman sekarang, apalagi saat membaca bagaimana seorang wanita harus membuat pria selalu tertarik kepadanya. Tiba di bacaan artikel tersebut, Dr Kelly mengambil secarik kertas dan menuangkan pemikiran ala prianya di sana. Well, kira-kira surat yang ditulis olehnya berisi sebagai berikut, seperti dikutip dari MSN dan diadaptasi sesuai dengan bahasa Indonesia.


--------
 Putriku yang tercinta,

Beberapa waktu ini kami iseng membaca beberapa artikel yang kami temukan lewat hasil searching di Google. Mata kami terhenti ketika membaca sebuah artikel berjudul 'Cara Membuat Pria Selalu Tertarik Pada Anda'. Dan hal itu terus menerus mengganggu pikiranku, karena aku begitu mengkhawatirkanmu kelak.

Sebut saja aku ayah yang over protect, tetapi hal itu membuatku marah. Membuatku tak terima, kenapa harus kamu yang bersusah payah untuk membuat orang yang mencintaimu selalu tertarik padamu?
Sayangku, kuberitahukan kepada dirimu. Bahwa bukanlah tugasmu untuk membuat kekasihmu selalu tertarik dan mengagumimu.

Tugasmu semata-mata adalah melihat ke dalam jiwamu, yang terkadang dipenuhi dengan ego, kekosongan diri, serta penolakan yang bisa membuat dirimu jadi tidak berarti. Dan kau harus bisa melawan hal-hal negatif tersebut untuk tetap menjadi dirimu lagi.

Jika kau bisa menghargai diri sendiri, dan menemukan sisi menarik di dalam dirimu, maka kau akan menjadi bunga yang selalu dikelilingi kumbang. Yang membuat semua pria tertarik dan bertekuk lutut, serta ingin menghabiskan hidupnya denganmu.

Sayangku, aku juga ingin kau tahu, bahwa pria yang pantas mendampingi dirimu adalah pria yang selalu bisa menemukan ketertarikannya padamu, tanpa kau harus repot-repot menunjukkan hal itu padanya.

Aku bahkan tidak peduli, apakah saat di meja makan nanti ia akan meletakkan sikunya di meja makan. Yang terpenting, ia haruslah menjadi pria yang selalu tak bosan memandangi wajahmu, menemukan sudut-sudut senyummu.

Aku juga tidak peduli, apakah ternyata ia bukanlah pria yang pandai bermain golf denganku. Karena bagiku yang terpenting, ia bisa menemani anak-anaknya bermain dan memberikan waktu terbaik untuk keluarganya.

Aku juga tidak peduli, kalau ternyata ia tidak memiliki penghasilan yang besar. Karena bagiku yang terpenting ia harus menjadi pria yang bisa mengikuti suara hatinya untuk selalu kembali padamu, sesibuk apapun dirinya.
Aku juga tidak peduli apakah ia pria yang kuat atau tidak. Karena yang terpenting adalah, ia punya kekuatan untuk selalu membangun cintanya di hatimu.

Aku juga tidak peduli, partai mana yang ia pilih. Karena yang terpenting, setiap ia bangun di pagi hari, ia akan selalu memilih keluarga dan dirimu sebagai tempat berlindung baginya.

Aku juga tak peduli pada warna kulitnya, karena yang terpenting ia adalah pria yang bisa melukiskan kesabaran, pengorbanan, serta kelembutan di dalam hubungan kalian.

Aku juga tak peduli, ia terlahir dan dibesarkan dari agama apa, atau bahkan ia tak pernah punya agama sekalipun, karena yang terpenting ia tahu bagaimana cara menghargai setiap momen di hidupnya bersamamu. Hanya bersamamu.

Sayangku,

Apabila kelak kau bertemu dengan pria seperti itu, dan ternyata ia tak punya ketertarikan yang sama denganku. Yang kau perlu tahu adalah, sebenarnya kami punya satu hal terpenting yang sama di hidup kami, yakni
dirimu...

Dan yang tak boleh kau lupakan adalah, satu-satunya hal yang perlu kau lakukan untuk membuatnya selalu tertarik padamu adalah selalu menjadi dirimu.
Dengan penuh cinta,


pria yang selalu menjadi pengagum abadimu,


Ayah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ramin-Ramin Itu Telanjang Berdiri

Catatan Perjalanan April 2012 Ramin-ramin itu telanjang berdiri. Ramin ini berada di kawasan konsesi HTI PT. SRL Ini adalah perjalanan saya dengan teman-teman jurnalis Pekanbaru bersama Eye on the Forest (EoF) menelusuri Ramin di Pulau Rupat. EoF ini merupakan lembaga koalisi LSM Lingkungan di Riau, Sumatera: WALHI Riau, Jikalahari (Jaringan Penyelamat Hutan Riau) dan WWF-Indonesia Program Riau. Ya perjalanan kami menuju Pulau Rupat untuk melihat secara langsung keberadaan pohon Ramin yang katanya hampir mengalami ‘kepunahan.’

Expedisi Merah, Sungai Serkap (1)

“Saya belum pernah melihat bagai mana bentuk dari ikan merah itu sendiri, hanya hanya mendengar berita dari mulut-kemulut mengenai ikan merah ini. Ditambah lagi katanya ikan ini hanya ditemukan diwilayah tasik ini.” Begitu yang disampaikan oleh K epala dinas (Kadis) Perikanan dan Kelautan Propinsi Riau Irwan Effendi   sesampainya didepan rumah kepala desa Teluk Binjai kepada Gurindam12 (G12) Cerita expedisi ini bermula pada Senin (31/11) siang, Tim Expedisi Merah berangkat menuju Tasik Besar  yang berada dis ungai Serkap Semenanjung Kampar Kab upaten Pelalawan , guna menemukan ikan endemik diwilayah tersebut yang belum diketahui jenis dan namanya untuk dilakukan identifikasi.

Hutan Disepanjang Gunung Jadi, Merupakan Sumber Vital Bagi Masyarakat

  Expedisi Gunung Djadi. Kabupaten Kampar-Riau Gemuruh air sungai yang mengalir deras disepanjang jalan menuju Desa Sungai Santi seolah-olah   menyambut kedatangan Tim Ekspedisi 12|12 (Ekspedisi di 2012 bersama dengan Gurindam12) yang dilaksanakan pada 29 desember 2011 sampai dengan 3 Januari 2012 waktu yang lalu. Secara administrasi Desa Sungai Santi berada di Kecamatan Kampar Kiri Hulu Kabupaten Kampar. Suasananya yang begitu alami membuat kami selalu takjub memandang aliran sungai santi yang bersih dan alami, belum lagi dengan pemandangan yang elok membuat kaki kami yang sedari tadi berjalan tak pernah merasa penat. Beberapa ibu-ibu yang kami temui di sepanjang aliran sungai santi tengah sibuk melakukan aktifitas mereka masing-masing, mulai dari mencuci, mandi tengah asik bercengkrama dengan menggunkan logat khas asli penduduk kampar kiri hulu, saat kami mencoba melintasi kawasan aliran sungai tersebut untuk melaksanakan pendakian ke Gunung Jadi.