Cinta adalah seorang tuan
rumah yang penuh kasih sayang kepada para tamunya walaupun bagi rumahnya
yang tak diharapkan merupakan sebuah khayalan dan penghinaan.
Aku
adalah tarikan nafas lautan. Aku adalah air mata langit. Aku adalah
senyuman bumi. Begitu juga Cinta adalah tarikan nafas dari lautan
perasaan, air mata langit, dan senyuman dari bumi sang jiwa.
Dalam
kesunyian malam, ketika hantu malam memeluk semua ciptaan, aku melihat
segala sesuatu, kadang-kadang bernyanyi, dan berbisik. Kesediaan adalah
aku, karena menatap malam telah membuatku sia-sia. Tetapi aku seorang
pencinta, dan aroma cinta adalah kesadaran.
Cinta ibarat air
abadi, yang selalu mengalirkan kesegaran bagi jiwa-jiwa dahaga. Bagaikan
anggur nikmat yang manis di bibir menghangatkan badan, tetapi tidak
jarang juga memabukkan.
Seorang yang buta, sambil mengetokkan
tongkatnya ke tanah dan dengan menangis dia berkata: “Cinta adalah kabut
yang tebal, yang menyelimuti jiwa pada semua sisinya dan menyelubungi
gambaran keberadan dirinya – atau yang membuatnya hanya melihat hantu
dari nafsunya yang berkelana di antara batu karang, tuli terhadap
suara-suara dan tangisnya sendiri yang menggema di lembah-lembah.”
Hakikat
cinta adalah rintihan panjang yang dikeluhkan oleh lautan perasaan
kasih sayang. Ia adalah cucuran air mata kepedihan langit pikiran. Ia
adalah senyuman ceria kebun-kebun bunga jiwa.
Derita yang menyertai cinta, penciptaan, dan tanggung jawab, juga mendatangkan kegembiraan.Cinta
adalah sarana untuk memahami dua jiwa. Ia bukan kata yang datang dari
bibir dan lidah yang membawa hati bersama-sama. Tidak ada yang lebih
besar dan suci daripada apa yang diucapkan mulut. Dia memancarkan jiwa
kita, bisikkan buat hati kita. Dan membawa keduanya bersama-sama.
Cinta
adalah satu-satunya kebebasan di dunia, karena cinta membangkitkan
semangat yang hukum-hukum kemanusiaan dan gejala-gejala alami pun tak
bias mengubah perjalanannya.
Siapa diantara kamu yang tidak
merasakan bahwa kekuatan untuk mencintai adalah tanpa batas? Dan
bukanlah waktu sebagaimana halnya cinta tak terbagi dan tak mengenal
ruang.
Cinta yang dikejar dengan nywa seperti semak belukar tak
berbuah. Hanya cinta yang utuh, seperti derita jiwa yang menggejolak,
akan menghidupkan dan mengangkat hati kepada pemahaman. Ketika
disalahgunakan, ia adalah bibik penderitaan dan sumber malapetaka
kegelapan. Bila kemanusiaan hendak membimbng barisan cinta menuju
ranjang kehendak yang tak dapat dipercaya, dari sana cinta akan
tersungkur jatuh.
Cinta adalah seekor burung yang cantik, meminta untuk
ditangkap tapi menolak untuk disakiti.
Cinta adalah sebuah
misteri suci. Bagi mereka yang mencinta, ini mengingatkan selamanya
tanpa kata-kata; tapi bagi mereka yang tak mencinta, ini tidak lain
hanyalah lelucon tanpa hati.
Seorang lelaki setengah baya,
tubuhnya rapuh, wajahnya gelap. Dengan mendesah, dia berkata, “Cinta
telah membuat suatu kekuatan menjadi lemah. Aku mewarisinya dari manusia
pertama.”
Cinta adalah tawa dalam roh yang kedengaran jauh,
suatu serangan fajar baru di atas bumi, suatu hari yang belum tercapai
oleh matamu atau mataku, tetapi sudah tercapai oleh hatinya.
Cinta
adalah cahaya halimun yang samar-samar membawa jiwa untuk melihat
rahasia kemenjadian sehingga hati hanya melihat getaran hantu-hantu dari
nafsu di antara bukit-bukit. Dan hanya mendengarkan gema-gema dari
tangisan tanpa suara gunung-gunung.
Cinta itu cahaya gaib yang
dipancarkan dari inti yan membakar jiwa dan menyinari sekeliling bumi.
Sehingga kemungkinan kami merasa hidup laksana mimpi indah di antara
keterjagaan yang satu dengan keterjagaan yang lain.
Cinta hanya
mengajarkan untuk melindungimu bahkan dari dirimu sandiri. Adalah cinta,
yang bebas dari api, yang menahanku dari mengikutimu pergi ke tempat
yang jauh. Cinta membunuh hasratku sehingga engkau bisa hidup bebas dan
benar. Cinta yang bebas mencari kepemilikan dari orang yang dicintai,
namun cinta yang tak terbatas hanya mencari dirinya.
Seorang
lelaki tampan dengan wajah berbinar dengan bahagia berkata, “Cinta
adalah pengetahuan surgawi yang menyalakan mata kita dan menunjukkan
kita segala sesuatu seperti para dewa melihatnya.
Cinta adalah
masa muda bersama rantai yang putus, kejantanan membuat kebebasan dari
lempeng rumput, dan kewanitaan dihangati oleh nyala api, dan bersinar
bersama cahaya surga yang lebih dalam daripada surga kita. Cinta adalah
suatu gelak-tawa yang jatuh di dalam jiwa. Dia adalah serangan liar yang
mendiamkan engkau demi kesadaranmu.
Cinta bukanlah
kelemah-lembutan atau kemurahan hati, atau apa saja dari
kebaikan-kebaikan yang diberikan atau tidak diberikan dengan panjang
lebar. Cinta adalah membagi, memahami, memberikan kebebasan, menjawab
panggilan dan; Cinta adalah kehidupan.
Cinta di antara roh seperti anggur dalam piala kristal, muncul menjadi air tetapi kebenaran adalah kehidupan.
Seorang
pemuda bertubuh kokoh dan kuat lewat, dalam suara nyanyian dia berkata,
“Cinta adalah keteguhan hati yang ditambatkan pada kemanusiaanku, yang
menghubungkan masa kini dengan masa lalu, dan masa depan”.
Jika
ahli kimia dapat menyarikan dari bagian-bagian hatinya rasa kasihan,
hormat, mendamba, kesabaran, penyesalan, terkejut, dan pemaafan, dan
menjadikannya satu kesatuan, maka dia telah menciptakan sebuah atom yang
disebut cinta.
Cinta adalah anggur yang dihidangkan oleh
pengantin perempuan di waktu fajar, yang menguatkan jiwa-jiwa teguh dan
memungkinkan mereka menuruni bintang gemintang.
Mereka yang
takluk oleh cinta, dan di atas mayat siapa kereta pertempuran cinta
berlari, dari laut ke gunung lalu dari gunung ke laut, berdiri menatap
kini pada seorang pemalu yang setengah merangkul. Dari daun bunga ke
daun bunga mereka mengisap wewangian suci, dari jiwa ke jiwa mereka
menemukan jiwa kehidupan, dan pada kelopak matanya ada sebuah doa buat
kau dan aku.
Cinta adalah malam yang sujud, tunduk ketika memasuki
rumah, langit menukar warna padang rumput dan semua bintang jadi tanpa
api.
Pergilah ke ladang dan kebunmu, dan kau akan mengerti, bahwa
merupakan kesenangan bagi lebah untuk menghisap madu bunga, Namun juga
merupakan kesenangan bagi bunga untuk menyerahkan madunya kepada lebah.
Bagi sang lebah, sekuntum bunga adalah kehidupan. Dan bagi bunga,
seorang lebah adalah utusan cinta. Dan bagi keduanya, memberi dan
menerima adalah kebutuhan dan kegembiraan yang luar biasa.
Seorang
pemuda, membawa gitar dan bernyanyi, ”Cinta adalah suatu cahaya magis
yang bersinar dari kedalaman perasaan manusia yang menyinari
sekelilingnya. Engkau lihat dunia sebagai perjalanan menuju taman hijau,
hidup seperti mimpi yang menyenangkan, ditegakkan di antara kesadaran.”
Seorang
anak kecil berumur lima tahun sambil tertawa dan berkata, ”Cinta adalah
ayahku, dan cinta adalah ibuku. Hanya ayah dan ibuku yang mengetahui
tentang cinta.”
Cinta memperlakukan kita seperti matahari yang menghidupi dan mematikan padang-padang dengan panas teriknya.
Mencintai
adalah masalah penting bagi manusia. Apabila kita mampu mengurai cinta,
maka hakekat cinta akan berubah menjadi sesuatu itulah kenyataan cinta.
Cinta memng tidak mudah untuk dimengerti.
Cinta kasih di dalam
hati itu terbagi-bagi bagaikan dahan-dahan pohon cedar. Jika pohon itu
kehilangan satu dahan yang kuat, ia akan menderita namun tidak mati.
Pohon itu akan menumpahkan seluruh daya hidupnya ke dalam dahan
berikutnya, sehingga ia akan tumbuh dan mengisi tempat yang kosong.
Seorang
lelaki, bajunya hitam dnegan janggut panjang, dahinya berkerut dan
berkata, ”Cinta adala ketidakpedulian yang buta. Ia bermula dari awal
masa muda dan berakhir bersama penghabisannya.”
Seorang lelaki
tua, punggungnya bungkuk, kakinya bengkok seperti potongan-potongan
kain, dengan suara bergetar ia berkata, ”Cinta adalah istirahat panjang
bagi tubuh dalam kesunyian pusara, kedamaian bagi jiwa dalam kedalaman
keabadian.”
Cinta adalah sebuah racun mematikan yang dipatukkan ular hitam berbisa, dengan gerak pelan sekali dari gua-gua neraka. Racunnya nampak segar laksana embun. Jiwa-jiwa kehausan melahapnya dengan tidak sabar; namun setelah itu jiwa-jiwa itu akan keracunan, sakit dan mati. Kematian yang perlahan-lahan.
#Khalil Gibran.
Komentar
Posting Komentar