Hei… manteman, Yuk alokasi anggaranmu untuk
berbelanja di Panen Raya Nusantara (PARARA) pada tanggal 6-7 Juni 2015 ini yuk
di lapangan Banteng Jakarta Seatan.
T
: Memang Panen Raya Nusantara (Parara) itu apasih?
J : Panen raya
nusantara itu adalah sebuah festival yang digelar untuk memamerkan
produk-produk local yang berkualitas dari kelompok masyarakat yang ditujukan
kepada khalayak ramai agar
nantinya produk-produk local dari kelompok
masyarakat ini dilirik oleh masyarakat perkotaan. Nah kita tahukan saat ini
produk-produk local yang dihasilkan oleh kelompok masyarakat selalu kalah dalam
trend dibandingkan dengan produk impor. Nah dengan adanya Parara ini berharap
produk local dari masyarakat komunitas mampu bersaing dengan produk-produk
impor, selain itu dengan adanya ivent ini juga untuk menumbuhkan semangat produksi
ekonomi dari kelompok masyarakat local. Begitu.
T
: Ooo, trus Parara itu siapa yang menggelar?
J : Menggelar? Menginisiasi
maksudnya? Parara di inisiasi oleh 22 lembaga non pemerintah beberapa
diantaranya adalah WALHI, AMAN, Kemitraan, AOI dll. (kamu bisa lihat di
www.panenrayanusantara.com) Saat ini, pemerintah Indonesia masih belum memiliki
keterampilan, pengetahuan dan konektivitas yang cukup untuk mengembangkan,
melaksanakan dan mendukung inisiatif ekonomi komunitas yang kredibel serta
berkelanjutan yang bisa digunakan untuk negosiasi dalam meningkatkan insentif
ekonomi baik pada tingkat lokal maupun tingkat nasional.
T
: Apa saja produk-produk local yang hadir nanti di Parara?
J : Tentunnya produk local yang dihasilkan oleh para
kelompok masyarakat donk. Salah satu contoh produknya adalah Madu Hutan. Madu
hutan Sumbawa ini di Inisiatif oleh Jaringan Madu Hutan Sumbawa (JMHS) yang
terdiri dari lebih dari 450 anggota di 11 koperasi mencakup lebih dari 17.000
ha lahan di Batulanteh, Sumbawa.
Mereka sekarang menerapkan metode panen yang
berkelanjutan dan pengolahan higienis dengan dukungan dari jaringan nasional
JMHI (Jaringan Madu Hutan Indonesia). Pada 2013, JMHS menghasilkan lebih dari
20 ton madu! Mereka juga telah mengakses pasar yang canggih melalui Amway dan
juga di toko-toko khusus di Jakarta.
Melalui promosi dan peningkatan kualitas, harga
kepada petani telah meningkat lebih dari 150% dalam 5 tahun terakhir. Madu
hutan rata-rata saat ini memberikan kontribusi Rp 2.500.000 untuk pendapatan
bulanan petani, yang sudah setara upah minimum di sebagian besar wilayah,
meskipun madu hanya salah satu dari beberapa sumber-sumber pendapatan untuk
keluarga petani. Karena keberhasilan dan pengakuan atas JMHS, organisasi ini
sekarang memegang bentuk hak kekayaan intelektual (HAKI) melalui sertifikasi
resmi Indikasi Geografis (GI) dari pemerintah untuk madu hutan Sumbawa. Keren bukan?
T
: Waah, kalau begitu nantinya produk kelompok masyarakat ini dapat meningkatkan
taraf ekonomi masyarakat tempatan donk?
J : Oh, ia donk. Karena itu festival Parara ini
diadakan. Selain itu tujuan Spesifik
yang ingin dicapai dengan penyelenggaraan Festival Parara ini adalah menciptakan
ruang untuk ragam produk Ekonomi Komunitas Adil-Lestari berbasis potensi lokal
untuk dikenal oleh publik secara luas, menciptakan ruang untuk munculnya
dukungan dan kolaborasi para pihak, baik pemerintah, swasta maupun konsumen
dengan pelaku Ekonomi Komunitas Adil-Lestari dan mendorong munculnya kebijakan
lintas sektoral yang akan mendukung atau memberikan insentif bagi lebih
meluasnya dukungan terhadap produk komunitas.
T
: Kelompok Masyarakat ini potensial sekali, mestinya di dukung oleh Pemerintah
juga.
J : Ya harusnya memang begitu, Festival ini tidak
hanya bersifat perayaan semata, tetapi mencoba menghadirkan terobosan mekanisme
injeksi bisnis produk komunitas dengan penggiat industri kreatif untuk
meningkatkan daya jual dan pemahaman akan produk komunitas kepada publik.
Selama festival berlangsung juga akan dibahas isu-isu kebijakan lintas sektoral
yang berpengaruh pada keberhasilan ataupun kegagalan dari model dan inisiatif
dari ekonomi komunitas adil lestari.
Beberapa kementerian kunci yang diharapakan untuk
hadir dan dilibatkan dalam pembahasan hal di atas adalah: Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Pertanian,
Kementrian Usaha Kecil dan Menegah, Kementerian Perdagangan, Kementrian
Pariwisata Ekonomi Kreatif, Kementerian Perikanan Kelautan, serta
pemerintah-pemerintah daerah. Adanya kata Nusantara dalam festival ini akan
membedakan dengan beberapa festival lainnya karena beragamnya produk-produk
dari penjuru nusantara akan ikut ambil bagian dalam festival ini.
Festival ini juga sejalan dan diharapkan dapat
mendukung program pemerintah Indonesia baru di bawah Presiden Joko Widodo untuk
lebih memberikan ruang dan fokus terhadap industri-industri ekonomi komunitas
yang kreatif-adil-lestari.
T
: Ooo, Keren
J : Jangan ooo melulu, makanya datang ke festival
Parara ya. Ajak keluarga kamu, teman dan kerabat dekat untuk belanja produk local
dan yang pastinya produk ini alami, tanpa bahan pengawet dan dengan kamu
membeli produk mereka kamu telah membantu mereka dalam mendukung Ekonomi Komunitas Yang Adil dan Lestari.
T
: (Tersenyum simpul)
Komentar
Posting Komentar