Langsung ke konten utama

Pembukaan Panen Raya Nusantara Disambut Meriah Oleh Pengunjung

·         Panen Raya Nusantara Mewujudkan Keadilan Ekonomi Komunitas Berkelanjutan.  

foto via @borneoclimate

Pembukaan panen raya nusantara diawali dengan pemotongan pita oleh bapak Deputi II Bidang Produksi Kementrian Koperasi Dan UKM, I Wayan Dipta disambut meriah dengan tarian yang dibawakan oleh masyarakat adat suku Papua dengan kolaborasi music dari Kesepuhan Badui.
Dalam sambutan pembukaannya Wayan menyatakan bahwa ia sangat senang sekali diundang dalam acara Panen Raya Nusantara (Parara). Sebab visi dan misi dari bidang Produksi Kementrian Koperasi Dan UKM dengan Parara sangat sejalan.

“Saat ini Kementrian Koperasi melalui UKM memiliki program memberdayakan produk-produk local dalam negeri agar dapat bersaing dengan produk-produk luar negeri yang masuk kedalam negeri. Dengan adanya panen raya nusantara ini dapat kita kembangkan dengan kuat produk-produk local yang berkualitas,” ujar Wayan


“Presiden yang terpilih saat ini mengedepankan kepentingan rakyat, maka dengan moment ini kita dapat menuntut hak-hak masyarakat adat untuk mengelola ruang produksinya sendiri dengan memanfaatkan produk non kayu yang dihasilkan holeh hutan. Dan natinya kami yang akan mengembalikannya,” ujar Kepala Badan Litbang Kehutanan Bambang

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Badan Litbang Kehutanan Bambang ingin mendengar suara-suara dari komunitas adat. “Saya ingin sekali mendengarkan suara dari masyarakat adat yang telah datang jauh-jauh dari wilayahnya untuk daatang meramaikan acara Parara ini. Saya ingin sekali mendengarkan suara dari perwakilan teman-teman dari Kesepuhan Badui,” ujar Bambang kembali.

Mendapatkan ksempatan tersebut Jatim dari perwakilan kesepuhan Badui mengungkapkan harapan Kesepuhan Badui untuk tetap dapat melastarikan adat dan lingkungannya.

“Bagi kami lingkungan tersebut akan menjadi anurgah bila kita berbaik hati dengan bumi. Saat ini kami sedang menjaga hutan adat kami, dimana statusnya saat ini adalah kawasan lindung. Di kawasan tersebut terdapat 450 mata air tersebar merata dan alirannya menghidupi masyarakat yang ada disekitar Banten. Dan untuk itu kija jaga bersama-sama keamanannya dari hutan adat yang ada disekitar wilayah Badui.

Kepala Adat Besar Dayak Liwi Ghia Paro juga mendapatkan kesempatan yang sama, ia mengungkapkan bahawa ada sekitar 1.000.350 ha hutan adat yang saat ini dijaga, disana areal hutan adat kami juga dapat menanam tanaman padi organic kami menamakannya dengan padi gunung. Dulu beras yang kami hasilkan kami makan sendiri. Ada dua jenis beras yang kami hasilkan diantaranya adalaah beras putih dan beras merah. Namun dalam beberapa tahun ini semenjak dibuka akses infrastruktur di wilayah kami, sultan Brunai membeli beras merah yang kami produksi.


Komentar

  1. Betway Mobile Casino App: Download App for Android and iOS - KTM Hub
    Mobile casino is the most exciting experience and all players 부산광역 출장마사지 have access to the 거제 출장안마 best experience online. The 울산광역 출장안마 only drawback is that all you need to 화성 출장샵 do 속초 출장안마 is download

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alat Musik Tradisional Yang Tak Lekang Oleh Zaman

Dok. Gurindam12 (Sewaktu meliput acara seni dihalaman gedung Idrus Tintin-Pekanbaru) Siapa yang tak kenal dengan gendang, baik usia belia, muda, dan tua tahu dengan alat music yang satu ini. Saat ini, alat music tradisional ini mampu bersaing dengan alat musik modern, bahkan permainan gendang ini dapat di padukan dengan alat music manapun.   Di Indonesia alat musik gendang ini termasuk alat musik tradisional, cara memainkan   alat musik ini adalah memukul dengan tangan, maupun dengan menggunakan stik kayu. Gendang termasuk dalam klasifikasi alat musik perkusi, gendang ini terbuat dari kayu yang diatasnya diberi selaput (membran) yang biasanya terbuat dari kulit lembu atau dari kulit kambing. Jika gendang ini di pukul akan mengeluarkan bunyi yang nyaring, permainan gendang ini memiliki banyak fungsi dapat digunakan sebagai pengiring pencak silat, pembawa tempo atau penggagas dinamik dan sering juga gendang ini sebagia pelangkap untuk meramaikan suasana.    

Saatnya Pertanian ‘Back To Nature’

  Masyarakat dunia saaat ini semakin sadar akan bahaya yang ditimbulak oleh pemakian bahan kimia sintetis dalam pertanian, masyarakat semakin arif dalam memilih bahan pangan yang aman bagi kesehatan dan ramah lingkungan. Alasan kesehatan dan kelestarian alam menjadikan pertanian organik sebagai salah satu alternatif pertanian modern. Pertanian organik mengandalkan bahan-bahan alami dan menghindari input bahan sintetik, baik berupa pupuk, herbisida, maupun pestisida sintetik. Pertanian organik adalah sistem produksi pertanian yang holistik dan terpadu, dengan cara mengoptimalkan kesehatan dan produktivitas agroekosistem secara alami, sehingga menghasilkan pangan dan serat yang cukup, berkualitas, dan berkelanjutan.   Namun, petani sering mengeluhkan hasil pertanian organik yang produktivitasnya cenderung rendah dan lebih rentan terhadap serangan hama dan penyakit. Masalah ini sebenarnya terletak pada bagaimana cara mengolah pertanian organic ini supaya menajadi suks