Langsung ke konten utama

Sang Jurnalis






Bekerja  tanpa paruh waktu
Selama dua puluh empat jam
Tak kenal lelah
Tak kenal hujan, panas ataupun badai
Merekam segala kejadian dunia
Hingga menjadi sejarah

Membuka mata seluruh dunia
Dari penyimpangan, akan ketidak adilan
Upah yang kau dapat tak sebanding dengan yang kau kerjakan
Kau bilang ikhlas, jika targetmu terpuaskan





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ramin-Ramin Itu Telanjang Berdiri

Catatan Perjalanan April 2012 Ramin-ramin itu telanjang berdiri. Ramin ini berada di kawasan konsesi HTI PT. SRL Ini adalah perjalanan saya dengan teman-teman jurnalis Pekanbaru bersama Eye on the Forest (EoF) menelusuri Ramin di Pulau Rupat. EoF ini merupakan lembaga koalisi LSM Lingkungan di Riau, Sumatera: WALHI Riau, Jikalahari (Jaringan Penyelamat Hutan Riau) dan WWF-Indonesia Program Riau. Ya perjalanan kami menuju Pulau Rupat untuk melihat secara langsung keberadaan pohon Ramin yang katanya hampir mengalami ‘kepunahan.’

Tumbuhan Sebagai Indikator Dalam Pencemaran Lingkungan

  foto: Internet Tumbuhan dapat digunakan sebagai indikator dalam pencemaran lingkungan, hal ini berkaitan erat dengan ekosistem yang ada disuatu kawasan tersebut. Dan pertumbuhan dari tanaman ini dipengaruhi langsung oleh lingkungan, tumbuhan akan dapat hidup dengan baik apabila kondisi pada kawasan tersebut menguntungkan. Suatu komunitas tumbuhan dapat berperan sebagai pengukur kondisi lingkungan tempat tumbuhnya, disebut indikator biologi atau bioindikator dengan kata lain dapat disebut juga dengan tumbuhan indikator.

Hutan Disepanjang Gunung Jadi, Merupakan Sumber Vital Bagi Masyarakat

  Expedisi Gunung Djadi. Kabupaten Kampar-Riau Gemuruh air sungai yang mengalir deras disepanjang jalan menuju Desa Sungai Santi seolah-olah   menyambut kedatangan Tim Ekspedisi 12|12 (Ekspedisi di 2012 bersama dengan Gurindam12) yang dilaksanakan pada 29 desember 2011 sampai dengan 3 Januari 2012 waktu yang lalu. Secara administrasi Desa Sungai Santi berada di Kecamatan Kampar Kiri Hulu Kabupaten Kampar. Suasananya yang begitu alami membuat kami selalu takjub memandang aliran sungai santi yang bersih dan alami, belum lagi dengan pemandangan yang elok membuat kaki kami yang sedari tadi berjalan tak pernah merasa penat. Beberapa ibu-ibu yang kami temui di sepanjang aliran sungai santi tengah sibuk melakukan aktifitas mereka masing-masing, mulai dari mencuci, mandi tengah asik bercengkrama dengan menggunkan logat khas asli penduduk kampar kiri hulu, saat kami mencoba melintasi kawasan aliran sungai tersebut untuk melaksanakan pendakian ke Gunung Jadi.