Baru
saja aku sampai di lorong itu, sudah tercium aroma alkohol. Lorong Anggrek blok
A, terlihat didalam ruangan tersebut beberapa botol zat kimia yang masih terisi
penuh, diatas mejanya yang bermarmer tampak sebuah botol reaksi yang digunakan
untuk campuran zat kimia tersebut. Disudut kiri ruangan ini hanya terdapat
rak-rak yang berisikan tabung reaksi, gelas-gelas kaca, serta beberapa tabung
piala. Dibagian rak paling atas terlihat beberapa koleksi kupu-kupu yang telah
dikeringkan.
Disudut
ruangan paling kanan ini, terdapat meja yang diatasnya tersedia inkubator,
tempat mengeringkan serangga-serangga koleksi. Didalamnya ada lima belas jenis
kupu-kupu dengan corak yang berwana-warni. Diatas incubator terdapat dua buah
pot yang berisikan setangkai bunga mawar putih dan dipot satunya lagi terdapat
beberapa kuas kecil untuk membersihkan serangga yang ada didalam incubator.
Sayang
disudut tepian ruangan ini dipenuhi dengan sarang laba-laba yang bercampur
debu, terlihat bahwa sudut ruangan ini jarang dibersihkan. Belum lagi meja yang
berada ditengah-tengah ruangan ini juga dipenuhi dengan debu-debu tipis, jika meja
itu digoreskan dengan jari, tampak jelaslah apa yang baru saja aku tulis.
Benar-benar kotor ruangan ini.
Ruangan
yang berukuran 3 x 6,5 meter ini terlihat sesak, dengan segala peralatan yang
tidak tertata dengan rapi belum lagi ventilasi yang ada dibangunan ini tidak
memadai sehingga ruangan Anggrek Blok A ini terasa sesak dan membuat gerah.
Mungkin bisa dibilang wajar karena sudah sebulan tidak ada mahasiswa yang
pratikum disini, untuk melakukan identifikasi serangga di laboratorium
ini.
Komentar
Posting Komentar