Pagi ini aku terbangun dari tidurku
Dengan mata yang setengah tertutup
Aku berjalan menuju lorong kamar mandi
Entahlah kenapa pagi ini aku malas sekali
Tersentuh air sedikit saja sudah membuatku merinding kedinginan
Ya Allah,,,,malasnya aku
Bahkan malasnya aku kali ini begitu parah
Untuk berangkat menuju kampus saja enggan
Kucari hand phone dari kamar ku
Ku pencet tombol yang sering aku hubungi
“Tiit,,tutut,,,tat,,tiit,,,.
Kringg,,,,hallo, Yang jemput aku ya pagi ini
Tidak pake alasan apapun
Pokoknya titik, jemput aku.”
Memaksa. Memang entah kenapa
Sudahlah yang penting
ada yang anterin
Sudah lewat dua jam aku menunggunya
Begitu kesal aku dengannya kali ini
Begitu emosinya hingga keluar kata-kata
Yang tak pantas didengar olehnya
Emosiku sedikit reda saat ia berjanji akan segera
datang
Namun sudah dua hari semenjak ia berjanji pada ku
Ia tak datang-datang
Bukannya aku cemas
Malah sebaliknya memaki
Bahkan niat didalam hati ingin memutskannya
Pagi ini genap tiga hari sudah
Akirnya dia datang namun hanya lewat kabar
Perempuan muda datang dan berdiri dihadapan ku
Sambil menyodorkan sebuah kertas
“kak, ini surat untuk kakak dari abang. Dua hari yang
lalu ia berpesan minta diantarkan surat ini kepada kakak, tapi anggi tak bisa
datang karena tidak sempat”
Ku terima surat itu
Gadis muda tersebut sudah berlalu dihadapanku
Namun tetap saja berpikiran negatif
“ah paling surat minta maaf, pokoknya aku akan tetap
memutuskannya”
Begitu terkejutnya aku
Ketika membaca surat darinya
Dia telah putuskan aku
Bahkan untuk selama-lamanya
Tulisan kecil yang berbeda dihalaman berikutnya
Menyatakan bahwa abangnya telah pergi
Akibat kecelakaan yang dialaminya
Jelas ini tulisan gadis muda yang tadi
Pekanbaru, 28 Oktober 2011
Komentar
Posting Komentar