Aku mendongakan wajahku keatas langit, bergumam kepada waktu atas ketidak adilan langit, meminta welas asih yang kian tak kudapatkan oleh langit. yang akirnya hanya meninggalkan kutukan kepada langit yang mengacuhkan dan mengabaikan aku aku marah terhadap langit yang kian tak berona. aku marah terhadap pelangi yang meninggalkanku memilih berpihak kepada lelaki jalang itu.
Cerita Perjalananku Kemarin, Kini dan Esok